TANPA tahu apa yang menuntun langkah, kutemukan diri
telah berada dalam dunia yang kiri kanan atas bawahnya dipenuhi bunga-bunga.
Ada keharuman di tiap udara. Napasku terasa ringan. Tanpa polusi, aku
benar-benar dibuai kesegaran. Ini adalah saat di mana menarik napas dalam-dalam
terasa sangat membahagiakan.
Dunia penuh
bunga ini pasti hendak mengatakan sesuatu. Entah apa. Sesuatu itu masih tanda
tanya. Ingin segera menemukan jawaban, kutelusuri bunga-bunga itu. Yang
bersembunyi di balik kelopak, yang bercerita dalam mahkotanya, yang bercinta
dalam putiknya, kurabai. Ada warna di tiap tangkai, kumaknai. Namun tak
kutemukan juga apa. Tak tahulah. Ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Aku menyerah.
Dunia bunga-bunga ini masih penuh tanda tanya. Aku tak mampu lagi menafsirkan,
gagal total. Lelah, kurebahkan diri. Aku ingin nikmati saja paduan warna dan
harum di sini. Hal tentang apa sebenarnya dunia ini, kulupakan sejenak.
Nyaman. Aku
mendapatkan suasana yang menentramkan. Mata ini pun memberat. Aku kembali ke
dunia nyata.
YANG
menyambutku kembali adalah dia, wanita yang menjelma kata-kata di tulisan ini.
Angin menyebarkan aroma parfumnya, mengantar kesegaran itu hingga lubang
hidungku. Nantinya baru kusadari: aroma tubuh dan parfumnya tak kalah menenangkan
dengan bunga-bunga di dunia yang kudatangi barusan. Getar dadaku menemukan
persamaan itu: jelas telah kutemukan apa yang kucari.
Kuceritakan
padanya apa yang kulihat dalam mimpiku. Utuh, tanpa kurang, tanpa lebih. Hal
ini pasti menarik baginya. Aku tahu dia suka cerita. “Rapatlah ke mari, sayang,
aku punya cerita menarik!” Aku pun lantas berkisah. Perempuan cantik itu
mendengarkan.
“Menurut kamu,
apa artinya itu?” tanyanya padaku. “Entahlah.” kugelengkan kepala. Nyatanya
memang aku tak tahu. Jadi kujawab saja seperti itu. “Apa yang kamu rasakan saat
itu di sana?” tanya lagi. Ditatapnya mataku. Indah, tatapan kami menyatu.
“Pastinya aku
merasa nyaman. Eksotis benar dunia di sana. Lelahku setelah mencari ke sana ke
mari seperti menguap begitu saja. Entah ke mana. Napasku terasa sangat
menyenangkan. Gerak putaran waktu menjadi sangat meringankan segala beban. Kamu
tahu, itu adalah sesuatu yang sangat kuinginkan. Aku merindukan saat di mana
hidup ini seperti bunga-bunga itu. Penuh warna, penuh aroma.”
SAAT
kuingat lagi sesaat sebelum aku tiba di dunia bunga-bunga itu, kutemukan
jawabannya. Aku sedang menikmati senyum elok perempuan itu. Yang terlukis
sempurna di wajahnya, saat melihat kehidupan kecil yang menatapnya. Aku
terpesona, Pikir sadarku menyublim. Kutemukan sudah apa yang kucari. Untuknya
bermuara tulisan ini.