Kau selalu saja tersenyum dari foto dalam pigura
yang kupasang di dinding kamarku.
Sementara aku tak berdaya digerus waktu.
Detik demi detik jarum detik jam di sebelahmu berdetik
Kau tetap tersenyum
Aku tetap terkungkung
Sebagai gambar, kau akan selamanya kekal
Senyummu selalu akan dapat melengkung memamerkan
deret gigi indah di antara bibir indahmu.
Waktu hanya akan memudarkan warnamu perlahan-lahan,
Tapi senyummu akan selalu kelihatan.
Abadilah kau dalam senyum itu, di sini, di kamarku.
Tapi aku, makhluk bernyawa, adalah kuda pacu yang
dikejar waktu
Jika tak ingin tenggelam seperti batu ke dalam gelap
Langkah harus sigap,
Kuda-kuda harus selalu siap.
Tapi bergerak pun enggan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar