Tatkala
aku nanti diam entah sebabnya,
artinya
aku sedang memikirkan bungabunga
yang
hendak kutanam di beranda rumah kita kelak.
Bunga
yang akan mengingatkanmu padaku saat aku bekerja nanti,
bunga
yang akan membuatku merindukanmu saat aku bekerja nanti.
Bunga
itu harus kaurawat baikbaik,
agar
jika aku pulang nanti, bunga itu menyambutku,
menyeka
keringatku, dan menyiapkanku segelas kopi panas.
Lalu
dia hidangkan malam penuh keceriaan, membuatku
sejenak
melupakan segala kepenatan rutinitas yang terus menerus berulang.
Mengantarku
menuju kepulasan yang membawaku ke pagi baru di mana
detikdetiknya
adalah adalah detikdetik hari kemarin juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar