Di mana senyum elok yang Tuhan anugerahkan padanya
napasku?
Menguapkah dia ke kehampaan?
“Tidak, kurasa
tidak!” hatiku bicara
“Karena aku
masih bisa bicara,
artinya senyum itu ada
di sini.
Hanya tak tampak,
maka carilah!”
Aku menarik napas panjang,
merasakan kehadirannya
Benar! Kata hatiku benar.
Dia ada.
Di mana?
Kujalan ke kiri, lorong gelap di sana
Adakah dia? Tidak!
Senyum itu tak ada.
Kujalan ke kanan, matahari bersinar terang
Adakah dia? Tak ada juga!
Kumelayang ke atas, bintangbintang menyapa
Kucari dia, tak ada!
Kembali aku ke bumi, kucumbui rerumputan,
Tidak, ia juga tak ada di sana.
“Karena aku
masih bisa bicara,
Artinya senyum itu ada
di sini.
Hanya tak tampak,
Sadarkah kau?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar