Translate

Jumat, 14 Juni 2013

HIDUP

"Aku memang sudah berhenti mengharapkan cintamu. Aku jujur saat berkata begitu. Percayalah!" ucapku padamu.

"Tapi mengapa kamu masih diamdiam mengatakan cinta padaku?" tanyamu.

Kuatur sirkulasi oksigen yang masuk ke tubuhku.

"Aku memang sudah berhenti berharap. Sudah mustahil cintaku padamu berbalas. Tak mengapa. Aku percaya cinta bagi pecundang sepertiku hanyalah sebatas mimpi," ucapku pelan.

"Lalu mengapa kamu ...."

Aku tersenyum padanya.

"Karena bagi aku, mencintai kamu adalah hidup. Bukan kamu yg membuat aku hidup, tapi mencintai kamu. Prosesnya, bukan sasaran. Predikat, bukan objek. Kamu paham kan maksudnya?"

Dia tak menjawab pertanyaanku.

"Artinya, jika aku berhenti mencintai kamu, sama saja dengan aku menghentikan hidup aku," ucapku lalu tersenyum.

"Aku tidak akan pernah berhenti mencintai ka...."

Kalimatku terputus. Sudah pukul empat dini hari.

Alarmku berbunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar